Cerita Singkat Tentang Perjalanan PT Gajah Tunggal Tbk

Pendirian Perusahaan
Didirikan pada tahun 1951, PT. Gajah Tunggal Tbk. memulai produksi bannya dengan ban sepeda. Sejak itu Perusahaan bertumbuh menjadi produsen ban terpadu terbesar di Asia Tenggara.

Perusahaan memperluasan produksi dengan membuat variasi produk melalui produksi ban sepeda motor tahun 1971, diikuti oleh bas bias untuk penumpang dan komersial di tahun 1981. Awal tahun 90an, perusahaan mulai memproduksi ban radial untuk mobil berpenumpang dan truk.

Ekspansi dan Perkembangan Pabrik
Pada saat ini Perusahaan mengoperasikan 5 pabrik ban dan ban dalam yang telah dimutakhirkan untuk memproduksi berbagai tipe dan ukuran ban radial, ban bias dan ban sepeda motor, serta mengoperasikan 2 pabrik yang memproduksi kain ban dan SBR (Styrene Butadiene Rubber)yang terkait dengan fasilitas produksi ban. Kelima pabrik ban dan pabrik kain ban ini berlokasi di Tangerang, sekitar 30 kilometer disebelah barat Jakarta, Indonesia. Sedangkan pabrik SBR milik Perusahaan berlokasi di komplek Industri Kimia di Merak, Banten, sekitar 90 km disebelah barat Jakarta.

Pada tahun 2005, Perusahaan mulai melaksanakan program perluasan yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas terpasang ban radial dan ban sepeda motor serta ban dalam sepeda motor di lokasi yang berdekatan dengan pabrik ban yang sekarang ini berada. Berdasarkan program ini, kapasitas terpasang ban radial akan meningkat dari 30.000 ban/hari menjadi 45.000 ban/hari. Perluasan ini akan dikerjakan dalam tiga tahap. Kapasitas terpasang ban sepeda motor akan meningkat dari 37.000 ban/hari pada tahun 2005 menjadi 105.000 ban/hari juga dalam tahap penyelesaian. Pada saat ini kapasitas ban sepeda motor sudah mencapai 59.000 ban/hari sedangkan kapasitas ban radial meningkat menjadi 35.000 ban/hari.

Integrasi Vertikal

Perusahaan terus berusaha mengurangi biaya produksi serta menjamin kelancaran pasokan bahan baku untuk produksinya melalui strategi integrasi vertikal yang dilakukandengan cara mengakuisisi aset-aset yang memproduksi bahan baku utama yang dibutuhkan Perusahaan dalam proses produksinya. Pada tahun 2004 Perusahaan mengintegrasikan aset produksi kain ban dan SBR. Pada tahun 2008, sekitar setengah hasil produksi kain ban dan sepertiga dari produksi SBR Perusahaan digunakan untuk produksi ban, sedangkan setengah sisanya dijual kepada pihak ketiga.
0 Responses